Selasa, 28 Mei 2013

Artikel



MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA ANAK
MELALUI KELUARGA


oleh

INTARTI, S. Pd., M. Pd.
 GURU SMP NEGERI 3 CIANJUR
Jl. Pasir Gede Raya Tlp. (0263) 264516

       Seorang anak merupakan amanat dari Sang Pencipta kepada orang tua, keluarga dan masyarakat. Perlu kita sadari bahwa ia harus dibimbing dan dipelihara sebagai aset masa depan. Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas anak-anak di masa kini. Dan tentu saja kualitas anak bermula dari pola pembinaan di dalam keluarganya. Yang namanya anak tidak sebatas anak kecil tetapi juga remaja, bahkan dewasa, sepanjang ia masih menjadi bagian dari tanggung jawab orang tuanya sampai saatnya ia menikah.
       Untuk menghasilkan seorang anak yang berkualitas unggul, maka orang tua harus dihadapkan dengan bagaimana cara memperlakukan, membina dan membimbingnya agar ia dapat tumbuh menjadi generasi  yang berkualitas unggul. Keunggulan disini  meliputi keunggulan secara moral, keilmuan serta fisiknya. Orang tua sebagai orang pertama yang bertanggung jawab pada pembinaan anak. Demikian halnya dengan upaya menumbuhkan minat baca pada anak.
       Alasan pertanggung jawaban orang tua atas pembinaan terhadap pertumbuhan minat baca pada anaknya, pertama karena secara biologis kelahiran anak berasal dari orang tuanya. Maka orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya hingga ia dapat berdiri sendiri. Alasan kedua, sifat ketidakberdayaan dan ketergantungan anak kepada orang lain, terutama kepada orang tuanya. Inilah yang menyebabkan orang tua harus bertangung jawab kepada pendidikan anaknya termasuk pembinaan minat bacanya.
       Banyak orang mengatakan bahwa minat baca orang Indonesia sangat rendah dibandingkan dari negara-negara lain, bahkan diantara negara-negara di Asia. Hal ini tidak mengherankan karena sejak kecil sebagian besar dari kita tidak dididik orang tua untuk mencintai buku. Kalau sama-sama diberi uang saku biasanya mereka akan memakainya untuk membeli makanan jajanan. Itu sebabnya uang saku lebih sering dikenal dengan sebutan “uang jajan”, karena memang tujuannya untuk membeli jajanan. Jarang anak dididik untuk menggunakan uang sakunya untuk sesuatu yang lain, misalnya untuk menyewa buku atau membeli alat tulis atau buku.
        Beberapa hal yang dapat kita terapkan pada saat mendidik anak antara lain sebagai berikut.
1.      Membantu anak berpikir kreatif,
2.      Melatih anak berdiskusi,
3.      Menanamkan kebiasaan membaca,
4.      Menghindari kesalahan memotivasi anak.
       Undang Sudarsana (2011), Untuk menumbuhkan minat baca pada anak, kita tidak perlu menunggu hingga ia berusia dua hingga enam tahun. Kita bisa melakukannya saat anak masih berusia empat bulan. Tujuanya tentu bukan agar anak memahami isi bacaan, akan tetapi merangsang aspek-aspek psikisnya. Budaya membaca wajib dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga. Disini lebih mudah menanamkan kebiasaan  yang baik sejak kecil agar menjadi kebiasaan dan tertanam di usia selanjutnya.
       Upaya menumbuhkan minat dan kegemaran anak untuk membaca memang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun memulai sejak usia dini hasilnya akan lebih baik, lingkungan keluargalah tempat yang paling tepat untuk memulainya. Perlu diketahui, bahwa memperkenalkan bacaan pada anak sejak kecil dapat meningkatkan prestasi anak di sekolah. Oleh sebab itu betapa pentingnya orang tua mengapresiasikan budaya membaca kepada anak dengan memberi contoh.
       Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecendrungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf untuk membaca jendela ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam melalui karya cetak atau karya tulis seperti kata pepatah buku adalah jendela dunia dan perpustakaan adalah pintunya. Tujuan pembinaan minat baca pada anak adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga. Secara lebih khusus, pembinaan minat baca pada anak bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem penumbuh-kembangan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

       Berbicara tentang gemar membaca atau minat baca, sudah pasti kita dihadapkan pada permasalahan bagaimana upaya menumbuhkan kegemaran membaca kemudian meningkatkan kegemaran terutama di lingkungan sekitar kita. Pembinaan ini meliputi antara lain sebagai berikut.
1.      Pemberian contoh atau keteladanan membaca dari orang tua di rumah;
2.      Penyediaan bahan bacaan di rumah;
3.      Pemberian hadiah ulang tahun anak berupa buku atau bahan bacaan lainnya;
4.      Orang tua mengajak anak-anaknya pergi meminjam buku di perpustakaan;
5.      Orang tua mengajak anaknya pergi menyewa buku di persewaan buku;
6.      Orang tua mengajak anaknya ke toko buku;
7.      Orang tua menyelenggarakan perpustakaan keluarga.
       Tidak hanya hal-hal tersebut diatas, masih ada cara-cara lain sebagai upaya untuk menumbuhkan minat dan gemar membaca pada anak, yaitu dengan menciptakan rumah bernuansa baca untuk si kecil.
       Pepatah mengungkapkan  buku adalah sahabat dan guru yang baik. Buku dengan sabar mengajarkan banyak hal yang kita tidak ketahui, memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan. Buku juga mengajak kita berpetualang ke berbagai tempat dan dimensi. [1] Melalui buku, kita dapat merealisasikan salah satu bentuk dari perintah pertama dan utama yang berasal dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw, yakni membaca. “Membaca” dalam aneka maknanya sebagaimana yang diungkapkan oleh Quraish Shihab, adalah syarat pertama dan utama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta syarat utama membangun peradaban. [2]
       Dari dua alur pemikiran ini dapat dilihat betapa erat kaitan antara buku dan aktivitas membaca. Karena makna membaca yang demikian luas terhadap segala aspek kehidupan yang tampak maupun yang tidak tampak merupakan obyek bacaan bagi manusia.
       Melihat pada pepatah diatas, maka dengan menciptakan rumah yang diisi buku-buku bacan adalah satu cara baik mendidik anak menjadi antusias dan lancar dalam membaca. Lalu buku macam apa yang seharusnya dikoleksi? Tanyalah kepada si kecil anda, apa minat dan ketertarikan mereka. Jika anak-anak terlalu muda untuk memilih, anda bisa mengisi perpustakaan rumah anda dengan buku-buku yang masuk segala golongan usia anak.
       Ada beberapa tips untuk membantu orang tua, pertama masukkan berbagai variasi pilihan buku bagi anak. Koleksi pula buku-buku papan atau buku dengan kaca dan tekstur berbeda-beda untuk balita. Sementara anak lebih suka akan menikmati berbagai macam fiksi, nonfiksi, puisi termasuk kamus dan berbagai macam buku referensi lain.
       Anak-anak sebenarnya dapat memahami cerita, namun kadang ia tidak bisa melakukannya bila mereka membacanya sendiri. Jika ada buku menarik yang menantang anak anda, cobalah membaca bersama. Anak-anak lebih muda dapat melihat ilustrasi dan gambar-gambar untuk memahami sesuatu. Dengan ilustrasi dan gambar, orang tua bisa menanyakan beberapa hal kepada anak yang berkaitan dengan bacaan yang sedang mereka baca.
       Dan juga, jangan membatasi materi bacaan hanya seputar buku. Anak-anak bisa jadi dapat menikmati majalah, buku audio, kartu pos dari saudara, album foto, koran, komik, bahkan internet. Meski tentunya orang tua harus selalu mengawasi keamanan isi bacaan yang sesuai usia anak-anak.
       Pilihlah materi bacaan yang mudah dibawa. Simpanlah buku-buku berbobot dengan mainan agar anak muda mengeksplorasi. Buku-buku yang berada dekat dengan meja dan kursi tinggi sangat membantu untuk mengalihkan perhatian anak kecil di saat yang tepat.
       Buku plastik pun dapat dibawa ke kamar mandi. Simpan pula buku-buku dekat kursi yang nyaman atau sofa dimana anda dapat memeluk anak anda setelah acara makan dan tidur siang.

       Ciptakan Ruangan Khusus
       Membaca merupakan istilah yang mengandung pengertian yang luas yang tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada sebagian orang yang menyatakan bahwa membaca adalah melisankan kalimat yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses mengolah secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh dan mendalam tentang isi suatu bacaan. Agar dapat mendalami suatu bacaan seorang pembaca perlu mengunakan seluruh kemampuannya dalam rangka mencerna isi bacaan.
       Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mempeoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata atau bahasa tulis (H.G. Tarijan 1085:7).
       Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang merupakan bagian dari proses untuk memecah kode bahasa yang berupa lambang-lambang verbal yang mengikuti suatu konvensi tertentu yang membetuk bacaan.

       Sebagai upaya untuk menumbuhkan minat baca dapat pula dilakukan dengan menciptakan suasana membaca yang berbeda. Untuk menciptakan suasana berbeda, bila perlu, ciptakan ruang khusus untuk membaca, terutama bila ruang di rumah anda mengijinkan. Ketika anak-anak tumbuh, tetap letakkan buku dan majalah di raknya sehingga mereka mampu meraih bacaan favorit di rumah, tentu saja yang
sesuai usia.
       Usahakanlah  rak buku dapat terlihat dan aturlah buku sebaik mungkin sesuai kategorisasi. Tempatkanlah beberapa buku dengan cover menghadap depan sehingga mudah dilihat. Letakkan keranjang berisi buku-buku atau majalah di dekat tempat favorit mereka saat duduk. Sebagai orang tua ada baiknya membuat pojok membaca yang nyaman serta mendorong anak-anak menggunakannya dengan menjadwalkan "waktu pojok-membaca" setiap hari.
       Pastikan area membaca memiliki cukup penerangan. Agar tak bosan ubahlah materi bacaan, menambah buku-buku sesuai musim, merotasi tatanan buku dalam rak, memasukkan buku-buku yang berkaitan dengan minat anak atau pelajaran di sekolah. Sangat menarik lagi bila pojok-membaca diberi hiasan hasil karya si anak. Jangan lupa pula taruh pemutar musik di dekat koleksi buku anda.

       Membaca melatih fokus
       Salah satu cara mendorong anak gemar membaca ialah mengajak mereka menulis. Biasakan mereka menulis, bisa dengan membuat pusat seni dan menulis kecil dalam rumah di mana anak merasa nyaman  berkreasi membuat tulisan, puisi, poster dan sebagainya. Anak-anak selalu menyukai membaca hasil tulisan yang mereka buat atau membagi karya mereka dengan keluarga dan teman.
       Kiat lain yang juga tak kalah penting adalah pikirkan tentang atmosfer. Beri waktu pada anak untuk diam beberapa saat setiap hari untuk membaca atau menulis. Batasi kebiasaan menghabiskan waktu di depan layar termasuk TV, komputer, video games, demi memastikan bahwa mereka benar-benar memiliki waktu untuk membaca.
       Membacalah bersama dengan anak anda. Ini tak ada salahnya, justru kebiasaan ini akan semakin melekat, sebab anak menganggap itu adalah kebiasaan keluarga. Tawarkan ia membaca dengan suara keras, atau minta anak anda membacakan topik menarik dari majalah favoritnya. Buatlah kebiasaan berkumpul untuk kegiatan membaca dan berbagi waktu sunyi (fokus membaca) bersama-sama.
       Dari pemaparan di atas jelaslah bahwa minat membaca biasanya lahir dari rumah. Dapat pula dipahami bahwa minat membaca sangat penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Karena pada masa ini, menanamkan minat membaca akan membekas dan terus tertanam pada diri seorang anak.

Daftar Pustaka

Agus M. Irkham. 2010. Minat Baca Anak Indonesia. Sumber: http://www.indonesiamembaca.org/ diakses 25 April 2011
http://www.mustikoning-jagad.com/en/filosofi/35-filosofi/738-literasi-memenangi-kehidupan
http://indonesiabuku.com/?p=6052
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (cet. II; Jakarta: Grasindo, 2004),
       h. xiv

Ida Farida, Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak, Al-Maktabah, Vol.    3, 
       No. 2, Oktober 2001, h. 149

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudlu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, (Cet.
       X; Bandung: Mizan, 2000), h. 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar